Oleh :
Baseframe
25-12-2012 11:37
Kalau Anda beranjak dewasa di era 90an akhir, bisa dipastikan anda
pernah mendengar KKN a.k.a Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Tapi KKN satu
ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan KKN yang diatas, tetapi KKN yang ini adalah Koneksi KawaN a.k.a Hubungan Pertemanan alias Sohib.
Pada 2 thread yang sebelumnya mengenai
penyebab agan tidak mendapat panggilan kerja dan
Lulusan pendidikan tinggi bukan jaminan mendapat pekerjaan bagus,
banyak dari kaskuser yang memposting beberapa alasan mereka mendapatkan
pekerjaan dimana salah satu penyebabnya adalah karena koneksi.
Sebenarnya seberapa bagus koneksi itu berperan dalam menunjang
kesuksesan kita mendapat pekerjaan, ane mencoba menshare pengalaman
pribadi dan beberapa rekan ane.
Supaya lebih enak dalam sharing kali ini ane akan memulainya dari saat
baru lulus kuliah dan mulai mencari pekerjaan, dan ini adalah sejarah
hidup ane sepuluh tahun terakhir tanpa tambahan apa-apa.
Seperti kebanyakan lulusan lainnya, salah satu yang menjadi pikiran
adalah bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan .... karena sewaktu
kuliah tidak pernah menjalankan satupun usaha (kecuali dulu sekali ikut
membantu bibi menjaga warung dia) maka membuka usaha sendiri bukanlah
pilihan, karena yang terpikirkan saat itu bagaimana teori yang
didapatkan saat kuliah bisa dipraktekkan di lapangan (idealisme tinggi
).
Pekerjaan pertama didapat setelah sebuah pabrik besar membuka lowongan
kerja di pabrik, namun pengumumannya waktu itu di tempel di Majalah
dinding kampus ( maklum jaman dulu website kampus masih "cupu" jadi
tidak selalu update berita ), syukur alhamdulillah, berkat Koneksi KawaN
info berharga mengenai lowongan didapat dan setelah proses interview
user kami diminta untuk mengambil foto rontgen paru-paru di rumah sakit
(kalau anda perokok dan masih mencari kerja disarankan mengurangi
rokoknya) dan berkat Koneksi KawaN lagi ane mendapatkan tempat foto
rontgen yang murah.
Pabrik kami letaknya di tengah hutan (jadi kalau pulang kerja di sambut suara jangkrik
)
dan seperti halnya dunia kerja lainnya kita akan menemui orang - orang
dengan watak berbeda (penjilat boss, tukang penggosip, anak emas boss,
aktivis pabrik (biasanya dia pengurus serikat pekerja), rekan kerja yang
malas2an, rekan kerja yang pelit ilmu, rekan kerja yang idealis, rekan
kerja yang tukang irian karena gajinya kecil dibanding kita, rekan kerja
yang sok tau, tukang cuci tangan (kalau pabrik masalah biasanya dia
kabur
),
rekan kerja yang suka ngelecehin kita (karena dimata dia kita itu bego,
cupu dan enggak tau apa2), rekan kerja yang seide dengan kita, rekan
kerja yang senasib dengan kita, rekan kerja yang selalu mengeluh, rekan
kerja yang selalu menyalahkan kondisi.
Lalu ada bos yang kejam (biasanya
dia enggak peduli apapun yang terjadi kerjaan harus selesai), boss yang
enggak tau apa - apa dan bisanya marah aja, boss pintar yang sangat low
profile, boss yang takut sama anak buah
,
boss yang cerewet, boss yang idealis dan benci sama BIG BOSS dll.
And u
know What, semua orang itu harus ane rangkul sebaik mungkin, karena
WAJIB HUKUMNYA !!
Tentu saja metode dan caranya berbeda - beda dan kebetulan disana ada
kakak tingkat ane jadi ane bisa tanya - tanya ilmu, curhat kalau ada
masalah kerjaan dan kebetulan adek tingkat ane juga ada disitu, jadi dia
selalu nempel sama ane karena dia masih baru dan u know what, dia lebih
gampang disuruh buat kerja kotor2 di pabrik (ada untungnya juga punya
rekan kerja, adek tingkat dari kampus jadi tradisi feodalisme kampus
masih berlaku ....
).
Lalu untuk apa kita rangkul ??
Karena itulah orang - orang yang setiap hari ketemu kita, kerja bareng
kita dan bisa jadi di mata mereka, kita juga orang dengan salah satu
watak
freak yang disebutkan diatas, hanya mungkin kitanya saja yang
tidak sadar
,
dan kalau kita menghindar dari itu semua maka kita akan tersisih dari
pergaulan kerja.
Tidak ada yang membantu kerja kita, tidak ada yang
mengingatkan kita dan ujung2nya kerjaan tertunda, laporan tidak sesuai
keinginan boss, apalagi kalau sakit dan jauh dari keluarga (berbeda
dengan kampus dimana waktu kita kebanyakan dihabiskan diatas bangku). Tapi perlu diingat tentu tujuan kita pertemanan karena didasari hati,
bukan karena ada maksud terselubung, bahkan banyak rekan di pabrik sudah
seperti saudara sendiri.
Setelah beberapa tahun kerja disana banyak dari rekan - rekan tadi,
terutama senior kami yang berloncatan ke tempat - tempat lain di
seantero nusantara, tapi tentu saja nomor kontak mereka dan ID FB serta
ID Linkedin mereka sudah ditangan (linkedin, tau kan ??), dan bila
dirasa cukup ilmu maka kita mulai menebar jaring lagi untuk mendapatkan
kerja yang lebih enak (gajinya, posisinya, tunjangannya dll).
Sampai suatu hari ane mendapatkan panggilan kerja dari pabrik lain, setelah telponan sama interviewer dan janjian ketemuan
(untuk test tentu saja), ane mulai memanfaatkan Koneksi KawaN yang
kebetulan kerja disana, tanya - tanya masalah fasilitas, kerjaannya apa
saja dan gajinya berapa besar dan sekalian ane minta rekomendasi dari
dia karena ternyata di form aplikasi perusahaan yang harus ane isi ada
klausul yang bertanya tentang orang yang kita kenal di pabrik serta
posisinya
, jadi ane minta tolong ke dia kalau ada HRD nanya - nanya soal ane jawabnya yang bagus - bagus aja ya
Namun ane tidak jadi kerja di pabrik itu, karena gajinya enggak cocok
Selang beberapa bukan Koneksi KawaN bekerja lagi,seorang rekan
menginfokan ada lowongan di tempat dia dan dia minta ane mengirim CV dan
lamaran ke tempat dia kerja, beberapa minggu kemudian panggilan test
kerja dan setelah itu nego gaji dan jeng - jeng sebulan kemudian (ane
ganti seragam kerja, kebetulan gajinya cocok).
Walaupun sudah tidak kerja di tempat lama, namun Koneksi KawaN lama
masih terus di maintain, melalui FB dan Linkedin kami saling bertukar
informasi kerja, sharing ilmu dan saling memberikan rekomendasi di
linkedin, terkadang ane jadi perantara antara rekan yang pengen pindah
kerja dengan rekan yang mencari orang baru untuk mengisi posisi kosong
di pabrik dia, karenanya jarang orang luar yang masuk ketempat kami
dengan basic kerja yang berbeda (semacam
exclusive club gitu, jadi
kalau ada sebuah posisi kosong di pabrik pengolahan A maka orang - orang
yang akan mengisi posisi itu ya orang yang dulunya kerja di pabrik
sejenis dan u know what biasanya orangnya ya itu - itu aja
,
jadi misalkan si A dan si B kerja di pabrik "ABC" dan kemudian si A
pindah ke pabrik XYZ dan ketemu si C maka biasanya si C itu juga mantan
orang pabrik "abc" dan kenal sama si B, jadi enggak jarang ada cerita
orang yang pernah kerja di hampir semua pabrik pengolahan A di
indonesia.
Karena apa ??
Karena HRD dan user manager biasanya lebih senang menerima orang yang
latar belakangnya sama dengan posisi yang akan dia isi sekarang. Jadi
kalau dulu tukang masak masakan padang kan enggak mungkin rekrut tukang
masak masakan jawa.
Di tempat baru ane bertetangga dengan orang dari perusahaan yang
berbeda, satu lulusan STM dan satu lagi lulusan perkebunan, dan sama
seperti ane mereka sangat memaintain hubungan Koneksi KawaN mereka, bagi
rekan ane yang lulusan STM itu, dia selalu di tawarin project baru dari
kawannya, dengan gaji mantap dan hanya modal telpon - telponan dan
lempar lamaran saja, sama dengan rekan ane yang kerja di perkebunan,
saat ini dia kerja di kebun setelah mendapatkan rekomendasi dari mantan
bosnya dulu dan bahkan dia ditawari kerjaan baru dengan gaji maknyuss
dan fasilitas mantap tapi dia masih mikir - mikir karena jauh dari
keluarga.
Setelah beberapa tahun kerja di tempat baru dan agak jenuh anepun
mencoba melamar lagi, namun karena memang mencari kerja itu susah, dari
ratusan lowongan hanya beberapa puluh lamaran kerja yang ane mampu lamar
(karena pertimbangan poisisi, pengalaman dan lain2) dan hanya sekitar
sepuluh yang menelpon balik untuk interview lalu dari sepuluh yang
menelpon hanya 3 yang ane bisa datang untuk interview, karena mereka
interviewnya biasanya waktunya sangat mepet, jadi banyak yang ane tolak,
terlebih bila harus interview beda kota, ongkos pesawat, akomodasi dll.
Nah dari 3 interview hanya satu yang cocok antara user sama anenya :P.
Untuk tempat kerja baru ane tahun depan ini (insya allah) Koneksi KawaN
ternyata sangat penting, jadi ceritanya waktu ane pergi ke WC, Hp ane
tinggal di kantor dan saat itulah telpon dari HRD recruitment masuk,
saat balik telpon sudah mati, sewaktu ane telpon balik ane enggak tahu
nama yang telpon dan extensionnya, akhirnya ane menunggu berhari - hari
namun tidak ada panggilan lagi, ya sudah pasrah saja .... nah selang
beberapa hari seorang rekan menelpon balik, menanyakan tempat tinggal
ane karena dia mau numpang tinggal untuk interview di kota ane,
and u
know what ? dia ikut interview dengan perusahaan yang sama yang menelpon
ane beberapa hari lalu, setelah mendapatkan nomor extension dan nama
HRD recruitmentnya, ane memberanikan untuk menelpon balik. dengan suara
memelas ane menanyakan apakah ane masih bisa ikut interview dan
berhasil, alhamdulillah sesuatu banget
....
Waktu test ternyata banyak rekan - rekan ane juga ikut, jadi rata - rata
yang dipanggil itu yang dulu pernah kerja di pabrik ABC / XYZ dan
ternyata ada senior ane kerja beberapa orang (lebih dari 1 pastinya)
kerja ditempat ane akan test kerja.
Singkat cerita ane dan beberapa rekan (semuanya dulu kami satu pabrik )
insya Allah, kerja bareng lagi di tempat baru setelah sebelumnya kami
berpencar ke pabrik berbeda. Tanpa uang pelicin tanpa menyogok, halal
.......... hanya butuh Koneksi KawaN saja
Sumber :
https://www.kaskus.co.id/thread/50d92d8fea74b4d3080000c6/di-balik-pentingnya-kkn-untuk-mencari-kerja/